MISKONSEPSI
Konsepsi siswa dapat berbeda dengan
fisikawan. Konsepsi fisikawan pada umumnya akan lebih canggih, lebih komplek,
lebih rumit, melibatkan lebih banyak hubungan antar konsep dari pada konsepsi
siswa. Kalau konsepsi siswa sama dengan konsepsi fisikawan yang disederhanakan
tidaklah dikatakan salah, tetapi jika konsepsi siswa bertentangan dengan
konsepsi fisikawan maka dikatakan siswa mengalami miskonsepsi. Contohnya
beberapa siswa memahami bahwa benda yang diam di atas meja tidak memiliki gaya
yang bekerja pada benda tersebut. Siswa beralasan karena benda itu diam saja di
atas meja. Padahal menurut konsep fisika benda itu mempunyai gaya yang bekerja
pada meja. Benda yang tetap diam karena gaya reaksinya, meja melakukan gaya
reaksi terhadap benda tersebut yang besarnya sama tetapi arahnya berlawanan.
Menurut Soparno (2005:4), mengungkapkan
bahwa miskonsepsi atau salah konsep menunjuk:”pada salah satu konsep yang tidak
sesuai dengan pengertian ilmiah yang di terima pakar di bidang itu”. Bentuk
miskonsepsi dapat berupa konsep awal, kesalahan, hubungan yang tidak benar
diantara konsep-konsep, gagasan intuitif atau pandangan naif. Sebagian siswa
masih menggunakan intuisi untuk menjawab soal tentang bola besi dan bola
plastik yang dijatuhkan bebas dari ketinggian yang sama. Mereka menganggap bola
besi akan jatuh terlebih dahulu, padahal menurut prinsip fisika, kedua benda
akan jatuh dengan percepatan yang sama dan waktu yang di tempuh hingga
menyentuh tanahpun sama (jika tidak ada unsur lain yang mempengaruhi).
Menurut Brow (Supomo, 2005:4)
mendifinisikan:”miskonsepsi sebagai suatu gagasan yang tidak sesuai dengan
pengertian ilmiah yang sekarang di terima”. Sedangkan Fowler (Suparno,
2005:5) memandang miskonsepsi “sebagai pengertian yang tidak akurat akan
konsep, penggunaan konsep yang salah, klasifikasi contoh-contoh yang salah,
kekacauan konsep-konsep yang berbeda, dan hubungan hirarkhis konsep-konsep yang
tidak benar”. Contoh penerapan konsep tentang air mengalir sebagian pengajar di
SD yang memberikan konsep bahwa air selalu mengalir dari tempat yang tinggi ke
tempat yang rendah. Padahal pada air mancur, air mengalir dari bawah ke atas.
Pengajar perlu menyampaikan konsep tentang aliran air bahwa air dipengaruhi
tekanan, agar konsep dari SD tidak terbawa sampai jenjang pendidikan
berikutnya.
Sifat-Sifat Miskonsepsi
a.
Miskonsepsi memiliki sifat-sifat sebagai berikut :
b.
Miskonsepsi sulit diperbaiki, berulang, mengganggu
konsepsi berikutnya.
c.
Sisa miskonsepsi seringkali akan terus menerus
mengganggu, soal-soal yang sederhana dapat dikerjakan namun pada soal yang
sulit sering miskonsepsi muncul kembali.Miskonsepsi tidak dapat dihilangkan
dengan ceramah yang bagus.
Siswa, guru, mahasiswa, dosen atau peneliti
dapat terkena miskonsepsi baik yang pandai maupun yang tidak. Dalam pelaksanaan
pembelajaran kadang miskonsepsi disamakan dengan ketidaktahuan maka seringkali
guru pada umumnya tidak mengetahui miskonsepsi yang lazim terjadi pada
siswanya.
Penyebab Miskonsepsi
A.
Siswa.
Miskonsepsi
yang disebabkan dari siswa dapat bermacam-macam, seperti prakonsepsi siswa
sebelum memperoleh materi pelajaran, lingkungan, teman, pengalaman dan minat.
Secara filosofi terjadinya miskonsepsi dapat dijelaskan dengan filsafat
konstruktivisme, yang menyatakan bahwa pengetahuan di bentuk oleh siswa sendiri
dalam kontak dengan lingkungan, tantangan dan bahan yang dipelajari. Karena
siswa mengkonstruksi sendiri pengetahuannya maka ada kemungkinan terjadi
kesalahan dalam mengkonstruksi. Hal ini disebabkan karena siswa belum terbiasa
mengkonsep IPA/Fisika secara tepat, belum mempunyai kerangka ilmiah yang dapat
digunakan sebagai standar. Miskonsepsi IPA/Fisika banyak terjadi disebabkan
oleh pemahaman pada diri siswa sendiri, hal ini kemungkinan dikelompokan
menjadi : prakonsep atau konsep awal siswa, pemikiran asosiatif,
pemikiran humanistik, penalaran yang tidak lengkap, intuisi yang salah, tahap perkembangan
kognitif siswa, kemampuan siswa dan minat belajar siswa.
B. Buku
Buku
diktat yang salah dalam mengungkapkan konsep berdampak pada kebingungan siswa
dalam memahami konsep sehingga memunculkan miskonsepsi. Kesalahan yang kiranya
perlu mendapat perhatian dan penekanan dalam buku diktat adalah soal, gambar,
grafik, skema, tabel, penulisan rumus dan konstanta.
C. Konteks
Menurut
Suparno (2005:72), kesalahan siswa dapat berasal dari kekacauan penggunaan
bahasa antara bahasa sehari-hari dengan bahasa ilmiah. Sehingga Mc Clleand
(Suparno 2005:72) menganjurkan guru/dosen dalam memberikan definisi dengan
jelas tidak menggunakan bahasa yang ambigu serta melatih siswa dengan cara yang
sama.
Miskonsepsi
dapat disebabkan pengalaman sehari-hari siswa yang tidak sesuai dengan konsep
IPA/Fisika, maka pengajar harus mengungkapkan asal dari pengalaman yang
menyebabkan miskonsepsi untuk mengetahui penyebabnya, kemudian membetulkan
dengan konsep yang benar dengan memberikan pengalaman yang sesuai dengan konsep
IPA/Fisika.
D. Metode
mengajar
Menurut
suparno (2005:82), cara mengajar yang dapat menjadi penyebab khusus miskonsepsi
diantaranya yaitu : hanya menggunakan metode ceramah dan menulis, langsung
kebentuk matematis, tidak mengungkapkan miskonsepsi siswa, tugas tidak
dikoreksi, model analogi, model pratikum dan diskusi yang tidak sesuai
langkah-langkah yang ditentukan.
Metode
mengajar yang hanya menekankan salah satu segi dari kebenaran yang diajarkan
dan kefanatikan terhadap salah satu jenis metode mengajar perlu dihindari
karena akan membatasi cara pandang kita terhadap masalah pengetahuan. Selain
itu metode mengajar yang tidak tepat terhadap situasi, kondisi materi yang
diajarkan dapat memunculkan miskonsepsi pada diri siswa, sehingga guru harus
memilih dan menggunakan metode mengajar yang tepat agar penyampaian konsep
dapat dipahami siswa.
Cara Mendeteksi Miskonsepsi
Untuk mendeteksi terjadinya miskonsepsi
menurut Beneerjee,1991: Furio,2000: Wilarjo,1998 (Sudarmo,2005:68) dapat
dilakukan berbagai cara antara lain : melalui tes diagnostik, wawancara
mendalam, dan diskusi interaktif dalam kelas.
Langkah-langkah untuk mendeteksi miskonsepsi dapat dilakukan
dengan beberapa cara, yaitu :
a. Melakukan
tes diagnostik pada awal pembelajaran atau pada setiap akhir suatu pembahasan
yang bentuknya dapat berupa tes objektif pilihan ganda atau bentuk lain seperti
menggambar diagram fisis atau vektoris, grafis, atau penjelasan dengan
kata-kata.
b. Memberikan
pertanyaan, pertanyaan terbalik (reverse question)
atau pertanyaan yang kaya konteks.
c. Mengkoreksi
langkah-langkah yang digunakan dalam menyelesaikan soal-soal essai.
d. Mengajukan
pertanyaan-pertanyaan lisan kepada siswa
e. Dengan
mewawancarai siswa.
Syarat Konsep Dianggap Miskonsepsi
Konsep siswa di anggap miskonsepsi apabila
memenuhi kriteria berikut :
a. Atribut
tidak lengkap, yang berakibat pada gagalnya mendefinisikan konsep secara benar
dan lengkap.
b. Penerapan
konsep yang tidak tepat, akibat dalam perolehan konsep terjadi diferensiasi
yang gagal.
c. Gambaran
konsep yang salah, proses generalisasi dari suatu konsep abstrak bagi seseorang
yang tingkat pikirnya masih konkrit akan banyak mengalami hambatan.
d. Generalisasi
yang salah dari suatu konsep, berakibat pada hilangnya esensi dasar konsep
tersebut. Kehilangan pemahaman terhadap esensi konsep menimbulkan pandangan
yang tidak sesuai dengan konsepsi ilmiah.
e. Kegagalan
dalam melakukan klasifikasi.
f.
Misinterpertasi terhadap suatu objek abstrak dan proses
yang berakibat gambaran yang diberikan tidak sesuai dengan kenyataan
sebenarnya.
Bagaimana cara mengurangi miskonsepsi pada siswa?
salah satu cara untuk mengatasi miskonsepsi dengan metode mengajar yang dilakukan untuk meminimalisasi miskonsepsi haruslah sesuai dengan kebutuhan siswa, efektivitas metode tersebut. Hal ini tentunya diperlukan kejelian pendidik memilih metode yang cocok untuk materi tertentu.
BalasHapusmaksud sesuai kebutuhan siswa itu bagaimana andri?
Hapusupaya untuk mengatasi miskonsepsi terhadap siswa, kita dapat melakukannya dengan menanyakan kembali materi yang telah disampaikan kepada siswa sehingga pada bagian mana siswa yang tidak paham dan yang keliru dapat kita bimbing kembali
BalasHapus