BERFIKIR
INOVATIF & KREATIF SEBAGAI MAHASISWA PENDIDIKAN KIMIA
“Tanamlah pemikiran,
kau akan menuai tindakan”
“Tanamlah tindakan kau
akan menuai kebiasaan”
“Tanamlah kebiasaan,
kau akan menuai watak”
“Tanamlah watak , kau
akan menuai cita cita”
Demikianlah kutipan
puisi Bernard Shaw yang berjudul Hukum Panen (Law of the Harvest). Kutipan
puisi di atas menggambarkan dinamika dalam suatu perubahan yang terjadi dan
berlangsung dalam diri manusia baik secara individual atau secara bersama-sama
dalam suatu komunitas. Dalam proses pengembangan dan perubahan menuju ke tahap
“Menjadi” setiap manusia mandiri selalu mengembangkan daya kretif dan
inovatifnya. Dalam tulisan ini akan kita bahas manuisa yang dalam hal ini yang
menyandang status mahasiswa.
MAHASISWA. Ya, kata
tersebut merupakan gabungan dari kata ‘maha’ dan ‘siswa’. Apa sebenernya arti
dari maha? Maha memiliki arti sangat; amat; teramat’ besar. Sedangkan siswa
sendiri seperti yang telah kita ketahui, sama artinya dengan murid. Jadi apa
itu mahasiswa? Mahasiswa merupakan murid yang paling ‘besar’. Dimaksud paling
besar karena mereka sedang menjalani tingkat pendidikan yang paling ‘besar’
atau ‘tinggi’ yaitu jenjang pendidikan perkuliahan. Semakin tinggi jenjang yang
mereka dudukki, maka semakin besar pula tanggung jawabnya sebagai seorang
mahasiswa. Modal utama untuk menjadi mahasiswa tentunya sifat kreatif itu
sendiri. Apalagi dari pengalaman-pengalaman yang sebelumnya sudah pernah
dialami, pasti makin mengasah sifat kreastivitas di dalam diri mahasiswa itu
sendiri. Apalagi telah disediakan banyak wadah untuk mengaplikasikan sifat
kreatif itu sendiri.
Nah pasti
sebelumnya udah tau dong arti dari kreatif dan inovasi itu sendiri? Kalo belum,
akan saya jelaskan pengertiannya. Kreatif itu merupakan sifat yang telah ada sejak kita kecil dan berarti
sebagai daya cipta; memiliki kemampuan untuk menciptakan; bersifat (mengandung)
daya cipta; pekerjaan yang menghendaki kecerdasan dan imajinasi. Kalo inovasi itu artinya, prose’s atau hasil
pengembangan dari pemanfaatan sifat kreatif, keterampilan dan pengalaman untuk
menciptakan atau memberbaiki produk, proses dan/atau system yang baru, yang
memberikan nilai yang berartu atau signifikan.
KREATIVITAS
- Kreativitas terbagi atas:Kreativitas yang umumnya
dimiliki secara alamiah seperti kreativitas artistic, menulis buku,
melukis, mengubah music dll.kreativitas penemuan seperti yang di alami
oleh Archimedes saat keluar dari kamar mandi nya dan berteriak “eureka”
atau saat lahirnya konsep produk baru.kreativitas umum yang memandang
dunia sekitar dari sudut pandang yang berbeda.
- Dari pembagian kreativitas ini terlihat ada
hubungan anatara kreativitas dengan inovasi. Dalam implementasinya ketiga
jenis kreativitas ini saling bersinergi, yang dalam menghadapi setiap
persoalan dalam kehidupan, pemikiran kreatif akan muncul guna memberi
jawaban yang benar dan baik.
CIRI KEMAMPUAN BERFIKIR
KREATIF
Keterampilan berpikir
lancar
a. Definisi
mencetuskan banyak gagasan, jawaban, penyelesaian masalah atau pertanyaan. memberikan banayak cara atau saran untuk melakukan berbagai hal.
mencetuskan banyak gagasan, jawaban, penyelesaian masalah atau pertanyaan. memberikan banayak cara atau saran untuk melakukan berbagai hal.
b. Perilaku mahasiswa
selalu
memikirkan lebih dari satu jawaban.
mengajukan pertanyaan. menjawab
dengan sejumlah jawaban jika ada pertanyaan. mempunyai banyak gagasan mengenai
suatu masalah. bekerja lebih cepat dan melakukan lebih banyak dari pada teman
teman yang lainnya dapat dengan cepat melihat kesalahan atau kekurangan pada
suatu objek dan situasi.
INOVATIF
Pada hakikatnya
mahasiswa yang inovatif itu adalah ia memiliki inisiatif tinggi untuk mendorong
kemajuan berkat kreatifitasnya. Ia selalu bertanya dan sekaligus berupaya
menemukan jawabanya. Ia lebih senang memusatkan perhatiannya pada jenis
pekerjaan di laboratorium atau pusat-pusat penelitian dan pengembangan.
Menurut saya ada
beberapa indikator orang dapat berfikir kretif yaitu orang yang mempunyai rasa
ingin tahu, menyukai tantangan, optimis, nyaman dengan imajinasi, melihat
masalah sebagai hal yang menarik, melihat masalah sebagai suatu peluang, tidak
mudah menyerah, dan selalu berusaha keras.
Oleh sebab itu kita
sebagai seorang mahasiswa harus mampu berfikir kreatif agar kita dapat
menjalani persaingan di dunia kerja nanti. Dengan berfikir kreatif seorang
mahasiswa bisa membuat sesuatu inovasi yang baru. Selain berfikir kreatif kita
sebagai mahasiswa juga harus bisa memanfaatkan waktu dengan baik.
Seperti contoh
tidak terlambat saat masuk kuliah, tidak menunda-nunda pekarjaan, memanfaatkan
waktu yang luang untuk melakukan kegiatan positif dan belajar.
Oleh karena itu
kita sebagai mahasiswa harus dapat mamanfaatkan waktu dengan sebaik-baiknya
seperit papatah “Time Is Money” (waktu adalah uang). Kalau kita bisa menghargai
waktu dengan baik di dunia kerja nanti kita lebih biasa membiasakan diri untuk
tidak terlambat dan bisa menghargai pekerjaan kita.
Banyak cara yang
dapat dilakukan untuk menjadi mahasiswa yang kreatif, salah satunya adalah
selalu memiliki gagasan atau ide-ide baru setiap hari. Seorang mahasiswa harus
selalu berfikir untuk mendapatkan sesuatu yang baru (inovatif), apapun itu.
Untuk membiasakan diri mencari gagasan atau ide-ide baru, dapat dilakukan
dengan pada saat akhir jam kerja dengan merenung kira-kira 10 menit. Pikirkan
apa saja yang telah dilakukan pada hari itu. Lalu pikirkan cara yang lebih baik
untuk pekerjaan esok hari. Ciptakan gagasan yang berbeda karena sesuatu yang
berbeda akan lebih tampak menarik. Kumpulkan semua gagasan dan ide-ide
tersebut.
Dengan begitu,
mahasiswa akan terbiasa memikirkan dan mencari ide-de atau gagasan yang baru.
Selain itu, mahasiswa juga harus jeli menangkap peluang yang ada di sekitarnya agar dapat mengembangkan keterampilannya (life skill) yang dimilikinya. Peluang-peluang itu dapat berupa dunia bisnis, seperti usaha bersama, menjadi tenaga kerja part-time, meluangkan waktu khusus di perpustakaan, membuat artikel/opini untuk dikirim ke media cetak, atau yang lainnya. Dengan menekuni dunia kerja sambil kuliah, mahasiswa mendapat keuntungan ganda, yaitu financial sekaligus mengasah keterampilannya (life skill).
Selain itu, mahasiswa juga harus jeli menangkap peluang yang ada di sekitarnya agar dapat mengembangkan keterampilannya (life skill) yang dimilikinya. Peluang-peluang itu dapat berupa dunia bisnis, seperti usaha bersama, menjadi tenaga kerja part-time, meluangkan waktu khusus di perpustakaan, membuat artikel/opini untuk dikirim ke media cetak, atau yang lainnya. Dengan menekuni dunia kerja sambil kuliah, mahasiswa mendapat keuntungan ganda, yaitu financial sekaligus mengasah keterampilannya (life skill).
Seperti yang telah kita ketahui,
terdapat 5 ring kreatifitas yaitu:
- Existensial yaitu bagaimana menciptakan sesuatu
yang belum pernah ada menjadi ada
- Relational/Communicational yaitu bagaimana
menyampaikan kreatif existensial, agar kreatifitas tersebut dapat
diketahui oleh orang lain
- Instrumental adalah bagaimana kita dapat
menciptakan sebuah kreasi yang jika digunakan orang lain, manfaatnya dapat
dirasakan serta membuatnya menjadi kreatif
- Orientasional merupakan penjadian kreativitas
level-level sebelumnya menjadi bermanfaat bagi seluruh masyarakat
- Inovasinal yang berarti menciptakan
kreativitas-kreativitas atau inovasi baru
Bagi orang-orang
yang memang sudah sejak lahir memiliki bakat sebagai orang yang kreatif tentu
idak mendapatkan masalah yang berarti. Namun, bagi orang yang tidak mempunyai
bakat kreatif tersebut, maka ia harus rajin melatih dan mengasah
ke-kreatifannya.
Wadah
lainnya yang sangat nyata adalah tersedianya organisasi-organisasi
kemahasiswaan di ruang lingkup universitas itu sendiri. Darisana tentunya
dengan adanya kegiatan yang ada, serta proyek-proyek yang diberikan, jelas
dapat membantu untuk mengasah potensi diri dalam bdiang kreatif dan inovatif.
Namun ada satu
faktor penting lagi yang harus dimiliki oleh mahasiswa yang kreatif, yaitu
MOTIVASI. Walaupun banyak ide-ide atau gagasan yang dimiliki serta peluang
usaha yang ada, semua itu masih tetap terkendala apabila tidak ada motivasi
dari diri sendiri.
Dari hal-hal yang telah dijelaskan diatas, tentunya hanya dapat berjalan
jika mahasiswa itu sendiri memiliki keinginan serta kegigihan untuk
melakukannya. Bagaimana memanfaatkan peluang-peluang tersebut kembali lagi ke
diri masing-masing mahasiswa. Tapi dapat saya pastikan bahwa semakin majunya
zaman, semakin maju pula teknologi-teknologi yang tentunya akan memudahkan kita
untuk memanfaatkannya.
Nah setelah melihat prospek-prospek untuk menggali kreatifitas dan inovasi
sebagai mahasiswa, tentunya ada hamabatan-hambatannya. Menurut saya, hambatan
yang pertama adalah sifat tidak percaya diri akan sifat kreatif yang ada di
dalam dirinya. Nah kenapa menurut saya ini penghambat paling besar? Karena
dengan menganggap diri kita tidak kreatif, tentunya akan timbul sifat-sifat
negatif lainnya yaitu menjadi malas, tidak mau mengeksplor dirinya, dan tidak
yakin dengan kemampuan diri.
Kemudian penghambat berikutnya adalah selalu mencari jawaban yang tepat.
Sebagai contoh, jika kita dihadapkan dengan sebuah pertanyaan, pastinya kita
akan mencari jawaban yang paling tepat, Memang baik jika mencari jawaban yang
paling tepat, tetapi terkadang jika kita terus mencari jawaban yang paling
tepat, kita cenderung menyalahkan jawaban-jawaban lain yang mungkin sekilas
muncul tetapi menurut kita tidak sesuai. Karena berfikir seperti itu, akan
tertanam di pola pikir kita bahwa hanya ada satu jawaban yang tepat.
Kemudian hambatan berikutnya adalah jika kita menerapkan logika terlalu
awal di proses kreativitas. Kenapa itu bahaya? Soalnya, kalo kita melibatkan
logika di tahap awal proses berfikir, hal ini dapat menutup berbagai jalan
pikiran. Padahal, jalan pikiran bisa saja menghasilkan berbagai macam gagasan
pendobrak jika ditelusuri terlebih dahulu dan juga pemikiran itu tentunya akan
berkembang jika kita tidak melibatkan logika di proses awal kreativitas.
Masih banyak hambatan lain yang tentunya mengganggu berjalannya kreativitas
dan inovasi seperti sifat takut gagal, stress yang berlebihan, taat pada
aturan, sikap negatif, membuat asumsi, dan juga sifat malas.
Terus, dari hambatan-hambatan ini, apa solusinya untuk mengatasi
masalah-masalah tersebut?

assalamualaikum, izin berdampat terhadap blog saudara, di tulis di atas yaitu hambatan-hambatan mengalih kreatifitas siswa, salah satunya yaitu kurangnya rasa percaya diri. percaya diri disini datang nya tidak konstan pasti membutuhkan proses, contoh nya saja percaya diri dalam mengemukakan pendapat atau menjwab pertanyaan dari teman, seandainya rasa percya diri kita kurang kita tidak bisa menjawabnya, maka dari itu percya diri didapat kaarna ada proses, bagi yang tidak percya diri sudah seharusnya belajar mengemukakan pendapat walaupun pendapat kita slah, lama kelamaan akan menjadi kebisaan atau akan menjadi lebih percaya diri. mugkin ckup skian dari semoga bermanfaat
BalasHapuswaalaikumsalam, terimakasih sebelumnya atas pendapat saudara andri tentang hambatan dari berfikir inovatif dan kreatif mahasiswa. benar sekali kita sebagai mahasiswa itu masih banyak yang kurang percaya diri, dan solusi dari saudara kita sebagai mahasiswa itu harus percaya diri walaupun kita dalam mengemukakan pendapat atau menjawab sering terdapat kesalahan.
BalasHapusnah, bagaimana dengan masalah yang lain seperti sifat malas dan stres yang berlebihan dari mahasiswa tersebut yang nantinya akan menganggu kreatifitas dan inovasinya, bagaimana solusi dari anda