Senin, 20 Februari 2017

WORKSHOP PENDIDIKAN KIMIA

BERFIKIR INOVATIF & KREATIF SEBAGAI MAHASISWA PENDIDIKAN KIMIA





“Tanamlah pemikiran, kau akan menuai tindakan”
“Tanamlah tindakan kau akan menuai kebiasaan”
“Tanamlah kebiasaan, kau akan menuai watak”
“Tanamlah watak , kau akan menuai cita cita”

Demikianlah kutipan puisi Bernard Shaw yang berjudul Hukum Panen (Law of the Harvest). Kutipan puisi di atas menggambarkan dinamika dalam suatu perubahan yang terjadi dan berlangsung dalam diri manusia baik secara individual atau secara bersama-sama dalam suatu komunitas. Dalam proses pengembangan dan perubahan menuju ke tahap “Menjadi” setiap manusia mandiri selalu mengembangkan daya kretif dan inovatifnya. Dalam tulisan ini akan kita bahas manuisa yang dalam hal ini yang menyandang status mahasiswa. 
MAHASISWA. Ya, kata tersebut merupakan gabungan dari kata ‘maha’ dan ‘siswa’. Apa sebenernya arti dari maha? Maha memiliki arti sangat; amat; teramat’ besar. Sedangkan siswa sendiri seperti yang telah kita ketahui, sama artinya dengan murid. Jadi apa itu mahasiswa? Mahasiswa merupakan murid yang paling ‘besar’. Dimaksud paling besar karena mereka sedang menjalani tingkat pendidikan yang paling ‘besar’ atau ‘tinggi’ yaitu jenjang pendidikan perkuliahan. Semakin tinggi jenjang yang mereka dudukki, maka semakin besar pula tanggung jawabnya sebagai seorang mahasiswa. Modal utama untuk menjadi mahasiswa tentunya sifat kreatif itu sendiri. Apalagi dari pengalaman-pengalaman yang sebelumnya sudah pernah dialami, pasti makin mengasah sifat kreastivitas di dalam diri mahasiswa itu sendiri. Apalagi telah disediakan banyak wadah untuk mengaplikasikan sifat kreatif itu sendiri.
Nah pasti sebelumnya udah tau dong arti dari kreatif dan inovasi itu sendiri? Kalo belum, akan saya jelaskan pengertiannya. Kreatif itu merupakan sifat yang telah ada sejak kita kecil dan berarti sebagai daya cipta; memiliki kemampuan untuk menciptakan; bersifat (mengandung) daya cipta; pekerjaan yang menghendaki kecerdasan dan imajinasi. Kalo inovasi itu artinya, prose’s atau hasil pengembangan dari pemanfaatan sifat kreatif, keterampilan dan pengalaman untuk menciptakan atau memberbaiki produk, proses dan/atau system yang baru, yang memberikan nilai yang berartu atau signifikan.

KREATIVITAS
  1. Kreativitas terbagi atas:Kreativitas yang umumnya dimiliki secara alamiah seperti kreativitas artistic, menulis buku, melukis, mengubah music dll.kreativitas penemuan seperti yang di alami oleh Archimedes saat keluar dari kamar mandi nya dan berteriak “eureka” atau saat lahirnya konsep produk baru.kreativitas umum yang memandang dunia sekitar dari sudut pandang yang berbeda.
  2. Dari pembagian kreativitas ini terlihat ada hubungan anatara kreativitas dengan inovasi. Dalam implementasinya ketiga jenis kreativitas ini saling bersinergi, yang dalam menghadapi setiap persoalan dalam kehidupan, pemikiran kreatif akan muncul guna memberi jawaban yang benar dan baik.
CIRI KEMAMPUAN BERFIKIR KREATIF
Keterampilan berpikir lancar
a.        Definisi
mencetuskan banyak gagasan, jawaban, penyelesaian masalah atau pertanyaan. memberikan banayak cara atau saran untuk melakukan berbagai hal.
b.      Perilaku mahasiswa
selalu memikirkan lebih dari satu jawaban.
mengajukan pertanyaan. menjawab dengan sejumlah jawaban jika ada pertanyaan. mempunyai banyak gagasan mengenai suatu masalah. bekerja lebih cepat dan melakukan lebih banyak dari pada teman teman yang lainnya dapat dengan cepat melihat kesalahan atau kekurangan pada suatu objek dan situasi.

INOVATIF
Pada hakikatnya mahasiswa yang inovatif itu adalah ia memiliki inisiatif tinggi untuk mendorong kemajuan berkat kreatifitasnya. Ia selalu bertanya dan sekaligus berupaya menemukan jawabanya. Ia lebih senang memusatkan perhatiannya pada jenis pekerjaan di laboratorium atau pusat-pusat penelitian dan pengembangan.

Menurut saya ada beberapa indikator orang dapat berfikir kretif yaitu orang yang mempunyai rasa ingin tahu, menyukai tantangan, optimis, nyaman dengan imajinasi, melihat masalah sebagai hal yang menarik, melihat masalah sebagai suatu peluang, tidak mudah menyerah, dan selalu berusaha keras.
Oleh sebab itu kita sebagai seorang mahasiswa harus mampu berfikir kreatif agar kita dapat menjalani persaingan di dunia kerja nanti. Dengan berfikir kreatif seorang mahasiswa bisa membuat sesuatu inovasi yang baru. Selain berfikir kreatif kita sebagai mahasiswa juga harus bisa memanfaatkan waktu dengan baik. 
Seperti contoh tidak terlambat saat masuk kuliah, tidak menunda-nunda pekarjaan, memanfaatkan waktu yang luang untuk melakukan kegiatan positif dan belajar.
Oleh karena itu kita sebagai mahasiswa harus dapat mamanfaatkan waktu dengan sebaik-baiknya seperit papatah “Time Is Money” (waktu adalah uang). Kalau kita bisa menghargai waktu dengan baik di dunia kerja nanti kita lebih biasa membiasakan diri untuk tidak terlambat dan bisa menghargai pekerjaan kita.
Banyak cara yang dapat dilakukan untuk menjadi mahasiswa yang kreatif, salah satunya adalah selalu memiliki gagasan atau ide-ide baru setiap hari. Seorang mahasiswa harus selalu berfikir untuk mendapatkan sesuatu yang baru (inovatif), apapun itu. Untuk membiasakan diri mencari gagasan atau ide-ide baru, dapat dilakukan dengan pada saat akhir jam kerja dengan merenung kira-kira 10 menit. Pikirkan apa saja yang telah dilakukan pada hari itu. Lalu pikirkan cara yang lebih baik untuk pekerjaan esok hari. Ciptakan gagasan yang berbeda karena sesuatu yang berbeda akan lebih tampak menarik. Kumpulkan semua gagasan dan ide-ide tersebut.
Dengan begitu, mahasiswa akan terbiasa memikirkan dan mencari ide-de atau gagasan yang baru.
Selain itu, mahasiswa juga harus jeli menangkap peluang yang ada di sekitarnya agar dapat mengembangkan keterampilannya (life skill) yang dimilikinya. Peluang-peluang itu dapat berupa dunia bisnis, seperti usaha bersama, menjadi tenaga kerja part-time, meluangkan waktu khusus di perpustakaan, membuat artikel/opini untuk dikirim ke media cetak, atau yang lainnya. Dengan menekuni dunia kerja sambil kuliah, mahasiswa mendapat keuntungan ganda, yaitu financial sekaligus mengasah keterampilannya (life skill).

Seperti yang telah kita ketahui, terdapat 5 ring kreatifitas yaitu:
  1. Existensial yaitu bagaimana menciptakan sesuatu yang belum pernah ada menjadi ada
  2. Relational/Communicational yaitu bagaimana menyampaikan kreatif existensial, agar kreatifitas tersebut dapat diketahui oleh orang lain
  3. Instrumental adalah bagaimana kita dapat menciptakan sebuah kreasi yang jika digunakan orang lain, manfaatnya dapat dirasakan serta membuatnya menjadi kreatif
  4. Orientasional merupakan penjadian kreativitas level-level sebelumnya menjadi bermanfaat bagi seluruh masyarakat
  5. Inovasinal yang berarti menciptakan kreativitas-kreativitas atau inovasi baru

Bagi orang-orang yang memang sudah sejak lahir memiliki bakat sebagai orang yang kreatif tentu idak mendapatkan masalah yang berarti. Namun, bagi orang yang tidak mempunyai bakat kreatif tersebut, maka ia harus rajin melatih dan mengasah ke-kreatifannya.

Wadah lainnya yang sangat nyata adalah tersedianya organisasi-organisasi kemahasiswaan di ruang lingkup universitas itu sendiri. Darisana tentunya dengan adanya kegiatan yang ada, serta proyek-proyek yang diberikan, jelas dapat membantu untuk mengasah potensi diri dalam bdiang kreatif dan inovatif.

Namun ada satu faktor penting lagi yang harus dimiliki oleh mahasiswa yang kreatif, yaitu MOTIVASI. Walaupun banyak ide-ide atau gagasan yang dimiliki serta peluang usaha yang ada, semua itu masih tetap terkendala apabila tidak ada motivasi dari diri sendiri.


Dari hal-hal yang telah dijelaskan diatas, tentunya hanya dapat berjalan jika mahasiswa itu sendiri memiliki keinginan serta kegigihan untuk melakukannya. Bagaimana memanfaatkan peluang-peluang tersebut kembali lagi ke diri masing-masing mahasiswa. Tapi dapat saya pastikan bahwa semakin majunya zaman, semakin maju pula teknologi-teknologi yang tentunya akan memudahkan kita untuk memanfaatkannya.
Nah setelah melihat prospek-prospek untuk menggali kreatifitas dan inovasi sebagai mahasiswa, tentunya ada hamabatan-hambatannya. Menurut saya, hambatan yang pertama adalah sifat tidak percaya diri akan sifat kreatif yang ada di dalam dirinya. Nah kenapa menurut saya ini penghambat paling besar? Karena dengan menganggap diri kita tidak kreatif, tentunya akan timbul sifat-sifat negatif lainnya yaitu menjadi malas, tidak mau mengeksplor dirinya, dan tidak yakin dengan kemampuan diri.
Kemudian penghambat berikutnya adalah selalu mencari jawaban yang tepat. Sebagai contoh, jika kita dihadapkan dengan sebuah pertanyaan, pastinya kita akan mencari jawaban yang paling tepat, Memang baik jika mencari jawaban yang paling tepat, tetapi terkadang jika kita terus mencari jawaban yang paling tepat, kita cenderung menyalahkan jawaban-jawaban lain yang mungkin sekilas muncul tetapi menurut kita tidak sesuai. Karena berfikir seperti itu, akan tertanam di pola pikir kita bahwa hanya ada satu jawaban yang tepat.
Kemudian hambatan berikutnya adalah jika kita menerapkan logika terlalu awal di proses kreativitas. Kenapa itu bahaya? Soalnya, kalo kita melibatkan logika di tahap awal proses berfikir, hal ini dapat menutup berbagai jalan pikiran. Padahal, jalan pikiran bisa saja menghasilkan berbagai macam gagasan pendobrak jika ditelusuri terlebih dahulu dan juga pemikiran itu tentunya akan berkembang jika kita tidak melibatkan logika di proses awal kreativitas.
Masih banyak hambatan lain yang tentunya mengganggu berjalannya kreativitas dan inovasi seperti sifat takut gagal, stress yang berlebihan, taat pada aturan, sikap negatif, membuat asumsi, dan juga sifat malas.

Terus, dari hambatan-hambatan ini, apa solusinya untuk mengatasi masalah-masalah tersebut? 

2 komentar:

  1. assalamualaikum, izin berdampat terhadap blog saudara, di tulis di atas yaitu hambatan-hambatan mengalih kreatifitas siswa, salah satunya yaitu kurangnya rasa percaya diri. percaya diri disini datang nya tidak konstan pasti membutuhkan proses, contoh nya saja percaya diri dalam mengemukakan pendapat atau menjwab pertanyaan dari teman, seandainya rasa percya diri kita kurang kita tidak bisa menjawabnya, maka dari itu percya diri didapat kaarna ada proses, bagi yang tidak percya diri sudah seharusnya belajar mengemukakan pendapat walaupun pendapat kita slah, lama kelamaan akan menjadi kebisaan atau akan menjadi lebih percaya diri. mugkin ckup skian dari semoga bermanfaat

    BalasHapus
  2. waalaikumsalam, terimakasih sebelumnya atas pendapat saudara andri tentang hambatan dari berfikir inovatif dan kreatif mahasiswa. benar sekali kita sebagai mahasiswa itu masih banyak yang kurang percaya diri, dan solusi dari saudara kita sebagai mahasiswa itu harus percaya diri walaupun kita dalam mengemukakan pendapat atau menjawab sering terdapat kesalahan.
    nah, bagaimana dengan masalah yang lain seperti sifat malas dan stres yang berlebihan dari mahasiswa tersebut yang nantinya akan menganggu kreatifitas dan inovasinya, bagaimana solusi dari anda

    BalasHapus