Kesulitan Guru Dalam Membelajarkan Kimia
Pengalaman pendidikan
yang sering dihadapi oleh guru-guru kimia di sekolah menengah adalah kebanyakan
siswa menganggap mata pelajaran kimia sebagai mata pelajaran yang sulit,
sehingga siswa sudah terlebih dahulu merasa kurang mampu untuk mempelajari
kimia. Hal ini mungkin disebabkan oleh penyajian materi yang kurang menarik dan
membosankan, sehingga terkesan ”angker”, sulit, dan menakutkan bagi siswa
Sekolah Menengah Atas (SMA), dan
akhirnya banyak siswa SMA yang kurang menguasai konsep dasar kimia.
Materi Pelajaran Kimia
di SMA banyak berisi konsep-konsep yang cukup sulit untuk difahami siswa,
karena menyangkut reaksi-reaksi kimia dan hitungan-hitungan serta menyangkut
konsep-konsep yang bersifat abstrak dan dianggap oleh siswa merupakan materi
yang relatif baru dan belum pernah diperolehnya ketika di SMP. Banyak sekolah
yang ada juga menunjukkan bahwa penyampaian materi kimia SMA dengan metode
demonstrasi dan diskusi nampaknya kurang optimal dalam meningkatkan aktivitas
dan minat belajar siswa.
Dalam proses
pembelajaran kimia di beberapa sekolah selama ini terlihat kurang menarik,
sehingga siswa merasa jenuh dan kurang memiliki minat pada pelajaran kimia,
sehingga suasana kelas cenderung pasif, sedikit sekali siswa yang bertanya pada
guru meskipun materi yang diajarkan belum dapat dipahami. Dalam pembelajaran
seperti ini mereka akan merasa seolah-olah dipaksa untuk belajar sehingga
jiwanya tertekan. Keadaan demikian menimbulkan kejengkelan, kebosanan, sikap
masa bodoh, sehingga perhatian, minat, dan motivasi siswa dalam pembelajaran
menjadi rendah. Hal ini akan berdampak terhadap ketidaktercapaian tujuan
pembelajaran kimia.
Penumbuhan motivasi
belajar siswa mutlak diperlukan untuk meningkatkan minat dan aktivitas belajar
kimia siswa melalui kegiatan pembelajaran yang kreatif dan inovatif dari
seorang guru. Jika keacuhan siswa timbul karena kehilangan persepsi positif
dalam mempelajari suatu materi mata pelajaran, maka urgensitas tindakan guru
adalah mempunyai pemahaman yang tangguh tentang motivasi dan menemukan pola
pembelajaran yang menumbuhkan motivasi belajar siswa.
Paradigma baru dalam
pembelajaran sains termasuk kimia adalah pembelajaran dimana siswa tidak hanya
dituntut untuk lebih banyak mempelajari konsep-konsep dan prinsip-prinsip sains
secara verbalistis, hafalan, pengenalan rumus-rumus, dan pengenalan
istilah-istilah melalui serangkaian latihan sevara verbal, namun hendaknya
dalam pembelajaran sains (dalam hal ini kimia), guru lebih banyak memberikan
pengalaman kepada siswa untuk lebih mengerti dan membimbing siswa agar dapat
menggunakan pengetahuan kimianya tersebut dalam kehidupannya sehari-hari. Seorang anak akan lebih mudah mencerna konsep
dan ilmu pengetahuan apabila di dalam dirinya sudah ada struktur dan strata
intelektual.
PERMASALAHAN
:
Bagaiman kreativitas guru dalam mengajar kimia agar
siswanya dapat memahami pembelajaran kimia dengan baik, dan menjadikan pelajaran
kimia sebagai pelajaran yang disukai oleh siswa?
dalam proses pembelajaran memang harus dituntun kreaktifitas guru sehingga proses pembelajaran menjadi PAIKEM. memang sulit untuk menimbulkan kreaktifitas namun guru dapat mengaitkan pembelajarn dengan kehidupan sehari-hari ataupun dengan games sehingga siswa tidak bosan dan menyukai pembelajaran tersebut
BalasHapusapakah hanya dengan mengaitkan dengan kehidupan sehari-hari dan melakukan games siswa akan menyukai pembeljaran kimia yang begitu abstrak
Hapusmateri kimia sulit dipelajari salah satunya dikarenakan materinya yang bersifat abstrak, sehingga guru diharuskan untuk dapat mengkonkritkan materi kimia tersebut dengan mengaitkan materi kimia dengan kehidupan sehari-hari karena kimia sangat dekat dengan kita, kimia berada di sekitar kita contohnya : air dan udara yang kita hirup.
HapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusGuru harus memberikan pengertian kepada siswa bahwa pentingnya belajar kimia karena kimia sangat berhubungan dan selalu terdapat dalam kehidupan sehari-hari. Selain itu guru bisa menggunakan media yang dpat membantu agar siswa lebih mudah paham terhadap materi yg diajarkan lewat media tersebut.
BalasHapus